BELAJAR PADA KEKUATAN POHON
Bertumbuh, bertambah tinggi n besar, bertumbuh cabang dan ranting, berbunga dan berbuah, menjadi matang dan dapat dimakan adalah hakekat pertumbuhan sebuah pohon yang memberi dampak positip bagi hidupnya sendiri serta lingkungan alam sekitarnya.
Melihat pertumbuhan seperti ini petani, pemilik kebun yang menanam pohon akan bersukacita karena harapan dan tujuannya tercapai. Ia bangga melihat dan menikmati buah2 pohon itu, ia bisa memakannya, memberinya kepada sesama sebagai tanda syukur atau juga menjualnya untuk mendapatkan uang. Sukacita petani akan bertambah-tambah jika setiap tahun ia menikmati hasil yang sama dari pohon2 itu.
Demikian juga kerinduan Tuhan yang memiliki manusia dan ciptaan lainnya. Tuhan rindu melihat buah2 kebaikan yang dikerjakan manusia sebab dengan demikian manusia telah melakukan kehendak-Nya dan berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya. Tuhan bersukacita atas kemenangan yang dicapai anak2 manusia dalam kerja sama dengan-Nya. Yesus berkata: "hendaknya kamu sempurna seperti Bapa di surga sempurna adanya" (Mat 5:48). Tuhan rindu agar dalam kerja sama dengan-Nya hendaknya kita menjadi sempurna seperti DIA, walaupun DIA tahu bahwa hal itu amat tidak mudah untuk dicapai, tetapi bukan juga sesuatu yang mustahil.
Perjuangan untuk mencapai kebaikan2 yang pas, atau lebih atau juga yang luar biasa adalah tingkat2 kehidupan yang tidak mustahil untuk dicapai dan dimenangkan. Modal dasar kita adalah keyakinan ini: "bila kita hidup dalam DIA dan DIA dalam kita, mintalah apa saja yang kita kehendaki, maka kita akan mendapatnya" (Yoh 15:7). Ini adalah sabda kehidupan yang telah diucapkan dalam bentuk janji oleh DIA, yang adalah Allah; dan janji ini telah nyata dalam kehidupan banyak orang yang percaya dan menghayatinya. Sungguh, tak ada yang mustahil.
Sebuah pohon jika sudah diciptakan sebagai pohon yang baik, maka ia akan menghasilkan buah baik untuk selamanya, subur atau tidak, berbuah lebat atau kurang, ia tetap baik, sebab ia tidak berpikir dan bisa merubah dirinya sendiri. Pohon tak punya kehendak bebas. Makhluk hidup yang sifatnya permanen, karena tak punya budi dan roh. Ia dipakai sebagai bahan perumpamaan untuk mengarahkan pikiran dan hati kita kepada hal2 baik. Itulah kekuatan pohon!
Manusia, makhluk citra Allah, lebih dari segala ciptaan yang lain. Ia hampir setara dengan Allah karena ia gambar Allah. Karena ia lahir dalam cacat dosa pusaka maka hidupnya rapuh, sering berubah-ubah. Hari bisa baik sekali, esok bisa jahat. Hari ini jadi malaikat esok bisa jadi setan. Ia mudah dipengaruhi oleh yang baik tetapi juga oleh yang jahat. Hatinya menjadi ladang pertandingan antara yang baik dan jahat. Karena itu meski ia memiliki karunia yang hebat, namun bila tak memiliki hati Allah, hati cinta kasih, maka semuanya akan jadi sia2.
Karena itu Tuhan menganjurkan kita supaya selalu berwaspada dan berjaga dalam doa. Berwaspada dan berjaga dalam doa adalah dua kewajiban dasar yang mau tidak mau harus dilaksanakan karena di dalamnya terdapat kekuatan yang luar biasa untuk mengalahkan pelbagai bentuk kejahatan. Yesus sendiri berkata: "berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut tetapi daging lemah" (Mat 26:41).
Sukacita Tuhan dapat menjadi seperti sukacita petani yang bangga melihat pohon2 yang berbuah lebat dan matang, karena Tuhan tahu dengan kekuatan berjaga dan berdoa anak2 manusia pasti dapat menghasilkan buah2 berlimpah dalam kehidupan yang baik! "Siapa yang tahu berdoa dengan baik akan tahu berbuat baik", demikian kata bijak Santo Agustinus!(RLS)
0 komentar:
Post a Comment